REDESIGN SDH
Pertanyaan mendasar yang sering muncul dibenak karyawan Perhutani adalah kenapa Sumber Daya Hutan (SDH) kita perlu untuk dilakukan redesign? Sebagian karyawan mungking sudah tahu dan menyadari bahwa kondisi potensi SDH kita semakin menurun, yang berakibat pada mulai terganggunya cashflow dan bisnis Perusahaan. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa kondisi ini sudah sampai pada taraf yang mengkhawatirkan untuk perusahaan dimana didalam bergantung hajat hidup hampir 11 ribu karyawan. Bagaimana sesungguhnya potret SDH kita sekarang ini? Anda dapat menyimak dan mempelajarinya di uraikan di halaman ini.
Beberapa data dan informasi berdasarkan hasil perbandingan / evaluasi kelola SDH pada 2 jangka yang lalu menunjukkan :
- Perbandingan Strutur KU Menurut KP dalam 3 Jangka Terakhir didominasi KU muda
- Tingkat Kerusakan menurut KP dalam 3 Jangka Terakhir rata-rata 3,5% per tahun
- NSDH berdasarkan Standing Stock menurut KP Tahun 2005 – 2008 cenderung menurun (rehabilitasi tidak mampu mengimbangi kehilangan stock akibat gangguan keamanan hutan)
- Produksi Tebangan Tahun 2004 – 2008 : produktifitas tebangan rendah, meningkatnya tebangan D
- Sebaran Sortimen Tebangan Jati Tahun 2006 – 2008 : komposisi shortimen A 3 cenderung menurun
- Produksi Getah Pinus : produktifitas getah/Ha rendah dan tidak mencukupi kapasitas industri
- Keberhasilan Tanaman : kualitas tanaman rendah akibat tekanan sosial,
Sedangkan sampai dengan awal tahun 2010 diketahui kenyataan bahwa :
- Sebaran Kawasan menurut Fungsi : 60 % kawasan produksi, 36% kawasan perlindungan (menyebar tidak proporsinal pada tiap KPH terutama pada KP Jati), 4% kawasan penggunaan lainnya
- Sebaran Kawasan menurut KP : proporsi kawasan produktif yang baik untuk KP sebesar 34 % terhadap luas total kawasan hutan
- Struktur KU menurut KP : didominasi KU muda
- Sebaran Umur Rata-Rata pada Klas Hutan Produktif Jati : umur rata-rata > 25 tahun hanya 6% total luas KP Jati
Selengkapnya penjelasan dapat dilihat di LATAR BELAKANG-REDESAIN atau download disini
Redesign bertujuan untuk : memperbaiki struktur kelas hutan agar dapat menunjang pendapatan perusahaan yang berkesinambungan. Redesign dilaksanakan dengan mempertimbangan berbagai kendala (constraint) diantaranya adalah :
Upaya redesign diarahkan untuk antara lain menormalisasi struktur kelas hutan, mengarahkan kondisi finansial eksisting untuk mencapai laba dan pendapatan yang lebih baik dari sebelumnya, serta terpenuhinya berbagai persyaratan layanan publik, seperti ketersediaan 10 % kawasan perlindungan, tuntutan PHL, CoC dan customer obligation lainnya.
Berdasarkan hasil kajian Tim transformasi Unit, kondisi finansial dengan daya dukung SDH eksisting dapat digambarkan sebagai berikut :
Setelah dilakukan redesign, diharapkan kondisi SDH dapat lebih baik dan kondisi finansial perusahaan dapat juga meningkat. Kondisi finansial setelah dilakukan redesign dapat dilihat dalam grafik berikut ini :
Selengkapnya untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur hutan hasil redesign, anda dapat klik saja disini atau Presentasi HASIL REDESAIN SDH.
4 responses to “REDESIGN SDH”
HERMAWAN
Juni 8th, 2010 pukul 09:09
Salam Perubahan.
Urun Rembug ##
a. Redesaign SDH akan membuat fungsi hutan jelas. kita bisa lebih jelas memprediksi pasar kayu. Pola penanaman bisa lebih fleksibel khususnya untuk jenis-jenis kayu non FGS :
1. Khusus untuk jenis Non FGS ( penanaman tanaman pagar, tepi dan pengisi disarankan untuk jenis FGS ) dengan pola larikan untuk tanaman pengisi. dan pola muntu walang untuk tanaman pagar dan tepi. sehingga tanaman pokok jenis non FGS bisa tetap diharapkan berproduksi sesuai daur. dan Tanaman pengisi,tepi dan pagar sebagai suplai tebangan tahunan dengan daur ganda.
2. Kombinasi larikan pokok dan pengisi dengan model larikan 7 larik pokok NON FGS 3 larik FGS.
b. POLA Penanganan pada petak yg kondisi sekarang penuh tanaman holtikultura :
1. Penebangan selektif hanya pada tanaman kayu-kayuan non holtikultura, dengan model penanaman pengkayaan jenis dengan FGS jarak tanam fleksibel sesuai dengan kondisi dilapangan. jadi tidak menebang total tanaman holtikultura, sebab akan menimbulkan konflik sosial.
2. Proses penanaman dibuatkan perjanjian akan status tanaman FGS yang nantinya akan diberikan sharing produksi pada saat panen.
c. Pembiayaan / Investasi tanaman :
Dalam rangka redesaign 2011 otomatis akan menambah biaya tanaman, mampukah PHT saat ini membiayai ?
1. Modal dari PHT ( RKAP )
2. Modal dari Pihak luar ( Koperasi, dll ) dengan sistim bagi hasil panen. khusus untuk tanaman FGS. soalnya lebih menjanjikan bagi pemodal.
d. SISTIM TANAM.
Sistim Tanam Kontrak / beli tegakan usia 3 tahun ( kita membayar ke pemborong / pelaksana jika tanaman tersebut tutup kontrak / pas tanaman umur 3 tahun.
Trimakasih
admin transformpht
Juni 14th, 2010 pukul 06:39
Terimakasih sarannya mas >>>>. sangat inspiratif. Semoga transformasi menyentuh juga sistem dan birokrasi yang kadang justru mempersulit kelincahan PHT menyesuaikan keadaan>>>
SUKWANTO
Desember 28th, 2010 pukul 03:19
Redisign SDH harus dilaksanakan secara mendasar dan komprehensif,karena kondisi SDH yg ada ( buku RPKH) SDH tidak mencerminkan potret yg sesungguhnya, evaluasi menyeluruh menyangkut berbagai aspek sangatlah vital, jujur hrs diakui bhwa pengelolaan SDH skrg ini msih jauh panggang dari api, hal itulah yg hrs dicari benang merahnya, memang butuh energi ekstra buat realisasikan tujuan tsb, artinya klu kita mencari sesuatu tdk ktmu atau bahkan tersesat, langkah paling baik adalah kembali keawal, namun jgn lupa bahwa redisgn SDH hrus berbanding lurus dgn restrukturisasi SDMnya, para cowboy bilang “not guns killing people but people killing people” smg perhutani terus berbenah dan mampu menjadi the winning team…
PIRMAN
April 30th, 2011 pukul 11:03
Redisign SDH sangat perlu dilakukan PHT karena Redisign merupakan faktor yang sangat penting agar PHT tetap Jaya, tentunya dalam membuat Redisign SDH harus memperhatikan karakteristik wilayah/daerah sehingga capaian untuk Redisign SDH dapat tercapai, menurut saya jangan hanya Redisign SDHnya saja dilakukan, tetapi Struktur Organisasi PHT saat ini juga perlu di Redisign, kami melihat Struktur PHT Piramida terbalik yang gemuk ditingkat jabatan yang paling atas dibawah kurus artinya ditingkat BKPH sebagai ujung tombak harus diperkuat struktur organisasinya.